JARINGAN KOMPUTER

Pengertian Layer OSI dan kegunaan Layer OSI

Layer OSI adalah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh Badan International Organization of Standardization (ISO) di wilayah Eropa pada tahun 1977. OSI nama kependekan dari nama aslinya yaitu Open System Interconnection. Model OSI biasa disebut dengan model "Model Tujuh Lapis OSI" .

Sebelum adanya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk suatu standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Biasanya didalam suatu jaringan yang besar terdapat banyak sekali protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak dapat saling berkomunikasi. 
   Model referensi OSI ini pertama kali ditujukan untuk sebagai basis mengembangkan protokol-protokol jaringan., yang pada kenyataannya inisiatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor sebagai berikut :
1.            Dibandingkan dengan model referensi DARPA (model internet) yang dikembangkan oleh IETF, model OSI sangat berdekatan. Model dari DARPA adalah model basis TCP/IP yang populer digunakan.
2.           Model OSI digadang-gadang sangat kompleks. Beberapa fungsi dirasa kurang bagus, sementara fungsinya diulang-ulang pada beberapa lapisan.
3.            Pertumbuhan internet dan TCP/IP menjadikan model referensi OSI kurang dipakai dan kurang diminati oleh pemakai.
Pemerintah Amerika Serikat (USA) tengah berusaha untuk mengembangkan model referensi OSI dan mencoba untuk  mendukung model referensi OSI ini dengan solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Namun usaha ini tidak berhasil dan mulai diabaikan dan ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunkan model referensi Layer OSI jarang dijumpai diluar wilayah kawasan Eropa.

Layer OSI akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam suatu jaringa dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata , semacam TCP/IP, Decnet dan IBM System Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol mereka ke model referensi layer OSI. Model 7 Layer OSI juga sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan didalam sebuah protokol agar bisa berfungsi dan berinteraksi.


7 Lapisan Layer OSI beserta fungsinya adalah.....  

1.            Physical Layer - bagian OSI berupa Physical Layer berfungsi mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 
2.             Data-Link Layer - bagian Data Link Layer OSI befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hubbridgerepeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 
3.            Network Layer - bagian Model OSI ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat headeruntuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan routerdan switch layer-3.
4.            Transport Layer - Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5.             Session Layer- Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
6.            Presentation Layer- Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
7.            Application Layer- Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

Layer OSI sedang marak-maraknya dijadikan materi pelajaran sekolah dan marak dipelajari oleh khayalak umum. Sekian penjelasan tentang pengertian dan fungsi 7 model layer OSI, semoga bermanfaat.

Tcp/ip model dan osi model

7 Votes

Berkenalan dengan jaringan sepertinya tepat klo diawali dengan mengenal pemodelan dari jaringan itu. Pemodelan ini berfungsi untuk memudahkan dalam mempelajari apa yg terjadi di jaringan, dan juga untuk para vendor pembuat network device , hal ini mejadi sangat penting karena dengan pemodelan ini tercipta suatu standardisasi atas protokol-protokol yang berjalan di atas suatu jaringan. Hasil akhirnya, device-device network dari vendor berbeda dapat berkomunikasi.



Model dari jaringan ada 2 pertama Protocol Model, yaitu TCP/IP Model, dan Reference Model, yaitu OSI Model. Sekarang saya akan membahas TCP/IP model dan OSI model, karena biar sesuai dengan judul.
TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet protocol) Model
TCP/IP model merupakan pemodelan dengan menggunakan protocol model, pada model ini dijelaskan apa saja yang terjadi pada tiap lapisan protocol. TCP/IP model memiliki 4 laye, yaitu:
·         Application Layer
·         Pada layer ini terjaci encoding dan juga dialog control. Application layer bertugas bagaimana data-data yang dikomunikasikan melalui jaringan ditampilkan kepada kepada user.
·         Transport layer
·         Pada layer ini, data yang akan ditransmisikan akan disegmentasi menjadi menjadi paket-paket yang lebih kecil, dan kemudian mengirimkannya ke Internetlayer. TCP bekerja pada layer ini.
·         Internet Layer
·         Pada layer ini segment dienkapsulasi menjadi paket dan kemudian dibungkus dengan alamat logikal IP. Internet layer juga terjadi penentuan jalur terbaik untuk menuju destination
·         Network Access
·         Paket yang masuk ke layer ini dienkapsulasi lagi dengan alamat fisik (physicel address) MAC address, dan kemudian di-encode kedalam meida dan ditransmisikan menuju destination.
Sekarang mari kita kemodel yang ke-2,
OSI (Open Systems Interconnection) Model
Model ini didefiniskan oleh ISO. Pada model ini, terdapat 7 layer:
·         Application Layer
·         Layer ini memberikan interface kepada user sehingga user dapat”berkomunikasi dengan layer yang berada di bawahnya. Layer ini memiliki 2 bentuk:
·         network-aware application
·         aplikasi yang dapat berkomunikasi dengan layer-layer yang berada di bawahnya. contoh: web browser, e-mail client
·         application layer service
·         karena beberapa aplikasi tidak dapat secara langsung berkomunikasi dengan layer-layer yang ada di bawahnya, maka digunakanlah service ini. Tujuan dari service ini adalah agar tiap message yang ditransmisikan diterjemahkan dengan tepat.
·         Presentation Layer
·         3 fungsi layer ini adalah:
·         memastikan coding dan conversation pada layer application dapat diterjemahkan dari source device dengan aplikasi yang tepat
·         data yang dikompres, dapat di de-kompres oleh destination device
·         enkripsi dari data dapat ditransmisikan dan di-dekripsi ketika diterima di destination
·         Session Layer
·         Fungsi dari layer ini adalah untuk me-maintain dialog antara aplikasi source dan destination. Session layer menangani pertikaran informasi untuk menginisialisasi dialog, menjaganya tetap aktif dan untuk memulai kembali session yang telah terputus atau idle pada beberapa saat
·         Transport Layer
·         Melakuakn segmentasi, transfer dan reassemble data ketika terjadi komunikasi antara device. Menentukan ditujukan ke port mana. Pada layer ini yang bertugas adalah TCP dan UDP (User Datagram Protocol)
·         Network layer
·         Pada layer ini terjadi pengalamatan secara logikal. Lalu penentuan jalur terbaik (best path) juga terjadi pada layer ini
·         Data Link Layer
·         Layer ini terjadi pengalamatan berdasarkan alamat fisik (MAC address)
·         Physical Layer
·         Merubah frame dari Data Link layer menjadi bit-bit dan kemudiannya mengirimkan bit-bit tersebut ke media (kabel tembaga, fiber optic atau pun wireless) di jaringan.
Pada tulisan ini proses yang berjalan adalah proses dari source menuju jaringan (bukan dari jaringan menuju destination). Proses dari jaringan menuju destination merupakan kebalikan dari proses yang telah dituliskan di atas, berjalan dari layer yang ada di bawah menuju ke atas dan terjadi proses decode dan pembukaan enkapsulasi pada message yang ditransmisikan.

Bagi Anda yang berkecimpung dengan dunia jaringan pasti sering mendengar istilah TCP dan UDP. Dan bisa jadi meski sering mendengar istilah itu tetapi sampai sekarang belum mengerti artinya 🙂
TCP (Transmission Control Protocol) adalah salah satu jenis protokol yang  memungkinkan sekumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan. Sedangkan UDP (User Datagram Protocol) adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak handal (unreliable), tanpa koneksi antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
UDP ( User Datagram Protocol ) adalah transport layer yang tidak handal (unreliable), connectionless dan merupakan kebalikan dari transport layer TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap aplikasi socket dapat mengirimkan paket – paket yang berupa datagram. Istilah datagram diperuntukkan terhadap paket dengan koneksi yang tidak handal ( unreliable service ). Koneksi yang handal selalu memberikan keterangan apabila pengiriman data gagal, sedangkan koneksi yang tidak handal tidak akan mengirimkan keterangan meski pengiriman data gagal.
Contoh aplikasi yang menggunakan protocol TCP :
– TELNET
– FTP (File Transfer Protocol)
– SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

Contoh aplikasi yang menggunakan protocol UDP
– DNS (Domain Name System)
– SNMP (Simple Network Management Protocol)
– TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
– SunRPC
A.    C. Protocol UDP dan TCP

1.    Apa yang dimaksud dengan UDP?
UDP (User Datagram Protocol) adalah protokol umum lainnya yang digunakan pada dunia internet dan merupakan connectionless. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan hingga sampai ke komputer lain tanpa membuat suatu koneksi. UDP tidak pernah digunakan untuk mengirim data penting seperti halaman web, informasi database, dan sebagainya. UDP biasanya digunakan untuk streaming audio dan video, karena kelebihan UDP yaitu menawarkan kecepatan transfer. UDP dapat lebih cepat daripada TCP karena pada protokol UDP tidak ada bentuk kontrol aliran dan koreksi kesalahan. Artinya UDP tidak mementingkan bagaimana keadaan koneksi, jadi jika terjadi pengiriman data maka tidak dijamin berhasil sampai atau tidaknya data tersebut. Pada UDP juga tidak ada pemecahan data, oleh karena itu tidak dapat melakukan pengiriman data dengan ukuran yang besar.
2.    Apa yang dimaksud dengan TCP?
TCP (Transmission Control Protocol) adalah protokol yang paling umum digunakan pada dunia internet, karena kelebihan TCP yaitu adanya koreksi kesalahan. Dengan menggunakan protokol TCP, maka proses pengiriman akan terjamin. Hal ini disebabkan adanya bagian untuk sebuah metode yang disebut flow control. Flow control menentukan kapan data harus dikirim kembali, dan kapan menghentikan aliran data paket sebelumnya, sampai data tersebut berhasil ditransfer. Hal ini karena jika paket data berhasil dikirim, dapat terjadi sebuah ‘tabrakan’. Ketika ini terjadi, maka klien akan meminta kembali paket dari server sampai seluruh paket berhasil ditransfer dan identik dengan aslinya.
3.    Apa perbedaan dari TCP dengan UDP?
Setelah melihat penjelasan di atas, sekarang kita dapat menyimpulkan mengenai perbedaan antara TCP dengan UDP.
a.    TCP
·         Beroperasi berdasarkan konsep koneksi.
·         Jaminan pengiriman-penerimaan data akan reliable dan teratur.
·         Secara otomatis memecah data ke dalam paket-paket.
·         Tidak akan mengirimkan data terlalu cepat sehingga memberikan jaminan koneksi internet dapat menanganinya.
·         Mudah untuk digunakan, transfer paket data seperti menulis dan membaca file.
b.    UDP
·         Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi harus membuat kode sendiri.
·         Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan penerimaan data akan reliable dan teratur, sehingga paket data mungkin dapat kurang, terduplikat, atau bahkan tidak sampai sama sekali.
·         Pemecahan ke dalam paket-paket dan proses pengirimannya dilakukan secara manual.
·         Harus membuat kepastian mengenai proses transfer data agar tidak terlalu cepat sehingga internet masih dapat menanganinya.
·         Jika paket ada yang hilang, perlu dipikirkan di mana letak kesalahan yang terjadi dan mengirim ulang data yang diperlukan.https://riyadi-rodriguez.blogspot.com/2011/07/pengertian-serta-perbedaan-tcp-dan-udp.html
B.   Topologi Jaringan Komputer
·      Kesimpulan

1.    Topologi Bus

Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node.
Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end.
a.    Kelebihan Topologi Bus :
·         Biaya instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
·         Penambahan client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
·         Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan
b.    Kekurangan Topologi Bus :
·         Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu komputer workstation/ client yang lain.
·         Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
·         Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.

2.    Topologi Star

Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch/ hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.

a.    Kelebihan Topologi Star
·         Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
·         Bersifat fleksibel
·         Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
·         Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.
b.    Kekurangan Topologi Star
·         Jika switch/ hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
·         Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.

3.    Topologi Ring

Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.

a.    Kelebihan Topologi Ring :
·         Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus.
·         Mudah diimplementasikan.
·         Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
·         Biaya instalasi cukup murah
b.    Kekurangan Topologi Ring :
·         Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ banyaknya titik atau node.
·         Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
·         Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
·         Pada topologi ini biasnaya terjadi collision (tabrakan data).

4.    Topologi Mesh

Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.

a.    Kelebihan Topologi Mesh :

·         Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya tabrakan data (collision).
·         Besar bandwidth yang cukup lebar.
·         Keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat baik.
b.    Kekurangan Topologi Mesh :
·         Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
·         Membutuhkan banyak kabel.
·         Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.

5.    Topologi Peer to Peer

Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung.
Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.
a.    Kelebihan Topologi Peer to Peer
·         Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
·         Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
·         Instalasi jaringan yang cukup mudah.
b.    Kekurangan Topologi Peer to Peer
·         Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
·         Sulit dikembangkan.
·         Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.
·         Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

6.    Topologi Linier

Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.
a.    Kelebihan Topologi Linier
·         Mudah dikembangkan.
·         Membutuhkan sedikit kabel.
·         Tidak memperlukan kendali pusat.
·         Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.
b.    Kekurangan Topologi Linier
·         Memiliki kepadatan lalu lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
·         Keamanan data kurang baik.

7.    Topologi Tree

Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda-beda.
a.    Kelebihan Topologi Tree
·         Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih baik dan mudah.
·         Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.
b.    Kekurangan Topologi Tree
·         Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka komputer yang terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah
·         Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
·         Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.

8.    Topologi Hybrid

Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda. Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.
a.    Kelebihan Topologi Hybrid
·         Freksibel
·         Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.
b.    Kekurangan Topologi Hybrid
·         Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
·         Biaya pembangunan pada topologi ini juga     terbilang mahal.
·         Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda.https://www.nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer/
C.   IPv4 dan IPv6
1.    Pengertian IPV4
Internet Protokol 4 atau IPV4 yaitu jenis jaringan internet yang dipakai pada protocol jaringan IP/TCP memakai protocol IP pada versi 4. Adapun total panjangnya yaitu 32 bit, secara teoritis bisa mengatasi sampai 4 miliar komputer house maupun lebih, yakni tepatnya sekitar 4.294.967.296 host yang ada di seluruh dunia.
Dimana jumlah host didapatkan dari 256 kemudian dipangkat 4, dengan begitu nilai maksimal alamat IP untuk versi 4 ini yaitu 255.255.255.255 yang mana nilai tersebut dihitung mulai dari nol, dengan begitu nilai total host yang bisa ditampung yakni 256 x 256 x 256 x 256 dengan total 4.294.967.296 host. Saat host di seluruh dunia telah melebihi kuota tadi maka diciptakanlah IPV6 atau IP versi 6.
2.    Pengertian IPV6
IPV6 merupakan internet protocol dengan peranan untuk menggantikan versi IP saat ini, yakni IPV4 yang dipakai hampir selama 2 dekade. Adapun alasan utama melakukan upgrading menuju IPV6 ini yaitu disebabkan oleh persoalan IP Address. Berdasarkan InterNIC sendiri mereka telah kehabisan alamat IP pada kelas A dan B kemudian sekarang menuju ke kelas C.
3.    Perbedaan Antara IPV4 dan IPV6 serta Kelebihannya
a.    Routing
Untuk IPV4 performa routing akan menurun dengan ukuran pada table routing yang semakin membesar. Adapun penyebabnya yaitu pemeriksaan header MTU pada tiap hop switch dan router. Sementara IPV6 sendiri dengan routing yang lebih efisien dibandingkan pendahulunya, serta mempunyai kemampuan mengelola table routing lebih besar.
b.    Fitur
Pada IPV4, jumlah alamat memakai 32bit dengan begitu jumlah alamat berbeda dan unik yang telah didukung jumlahnya terbatas atau hanya di atas 4 miliar jumlah alamat IP saja.
Pada umumnya IPV4 sendiri hanya memakai 32 bit dengan begitu tak bisa mengimbangi pertumbuhan internet di seluruh dunia. Berbeda dengan IPV6 yang memakai 128 bit dengan dukungan 3..4 x 10^36 jumlah alamat IP unik.
c.    Mobilitas
IPV4 memiliki ukungan mobilitas terbatas pada kemampuan roaming ketika beralih pada satu jaringan menuju jaringan yang lainnya. Sedangkan IPV4 mampu memenuhi keperluan mobilitas yang tinggi lewat roaming dari suatu jaringan menuju jaringan yang lain.
d.    Keamanan
Walaupun umum dipakai untuk mengamankan sistem jaringan IPV4, tapi header IPSEC adalah fitur pelengkap pilihan dalam standar IPV4. Sedangkan IPsec sendiri dikembangkan seiring dengan IPV6. Fitur Header IPsec menjadi wajib pada standar implementasi IPV6.https://blog.dimensidata.com/pengertian-dan-perbedaan-ipv4-dan-ipv6-dalam-jaringan/
D.   Jenis-jenis Perangkat Jarkom beserta Fungsinya.
1.      Server
Server merupakan sebuah perangkat atau komputer khusus yang menyediakan berbagai layanan atau service pada client yang terhubung dengannya. Umumnya server dibekali dengan spesifikasi hardware yang cukup tinggi, terutama dari segi processor (bisanya menggunakan Intel Xeon) dan RAM-nya (Rata-rata 16GB lebih).
Karena harus melakukan kegiatan multitasking yang cukup berat, maka tidak heran jika untuk membangun komputer server diperlukan biaya yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, sistem operasi yang digunakan juga khusus yakni Windows Server atau Linux Debian.

2.      Router

Router merupakan perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan atau lebih sehingga data dapat dikirim dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dengan menggunakan router, kita bisa menghubungkan dua jaringan yang berbeda, contoh 192.168.2.0/24 dapat terhubung dengan jaringan 200.200.200.0/24.

Sekilas cara kerja router bisa dibilang mirip dengan bridge, yakni sama-sama meneruskan paket data, membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan tersebut, hanya saja router berada pada lapisan ketiga OSI.

3.      NAS (Network Attached Storage)

Network Attached Storage atau yang disingkat dengan NAS merupakan perangkat storage yang terhubung dengan jaringan utama sehingga ketika komputer client membutuhkan penyimpanan tambahan, maka peran NAS ini akan dibutuhkan.
Cara kerja NAS ini hampir mirip dengan layanan cloud storage namun bersifat pribadi (lokal) sehingga hanya komputer client (yang terhubung di jaringan kantor / perusahaan) yang bisa mengaksesnya. Harga NAS ini cukup mahal, mulai dari 2jutaan sampai dengan 60jutaan lebih, tergantung merk dan spesifikasinya.

4.      Wireless Card

Wireless card merupakan salah satu perangkat jaringan yang dapat menghubungkan dua device secara nirkabel atau tanpa menggunakan media kabel. Dengan menggunakan wireless card, dua komputer atau lebih dapat saling terhubung melalui jaringan wifi, tanpa harus menggunakan kabel jaringan.
Laptop saat ini kebanyakan sudah dilengkapi dengan wireless card didalamnya, jadi kita tidak perlu membelinya secara terpisah, berbeda dengan komputer yang terlebih dahulu kita harus membelinya secara terpisah. Meskipun begitu, jika wireless card bawaan laptop anda bermasalah, anda dapat menggunakan USB Wireless Adapter untuk mengatasinya.

5.      LAN Card

Sama halnya dengan perangkat jaringan yang lain, LAN card juga berfungisi menghubungkan dua atau lebih komputer dengan menggunakan media kabel. Perangkat ini biasanya banyak digunakan dalam jaringan LAN.

LAN card juga bertugas mengubah aliran data yang berbentuk paralel menjadi bentuk serial, sehingga dapat ditransmisikan melalui media jaringan seperti kabel UTP. Umumnya LAN Card telah terpasang secara on-board pada motherboard komputer atau laptop, namun ada juga yang harus terlebih dahulu dipasang pada slot (slot ISA atau PCI Express) yang sudah disediakan oleh motherboard.

6.      USB WiFi Adapter

WiFi Adapter bertipe USB telah banyak beredar di pasaran. USB WiFi Adapter dapat dijadikan solusi bagi anda yang galau karena Wifi Card bawaan laptop atau komputer anda bermasalah sehingga anda tidak bisa terhubung dengan jaringan Wifi (hotspot).
Fungsi USB WiFi Adapter sama persis dengan Wifi Card pada umumnya bedanya perangkat ini memiliki mobilitas yang cukup tinggi, tinggal dicolokkan pada port USB maka bisa langsung digunakan (dengan terlebih dahulu menginstall drivernya). Kisaran harga untuk USB WiFi Adapter adalah Rp. 300.000 sampai Rp. 600.000 bergantung pada merk dan spesifikasinya.

7.      Modem

Modulator demodulator atau yang sering disingkat dengan modem merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog atau sebaliknya.
Data yang diberikan kepada komputer ke modem umumnya berbentuk sinyal digital. Maka dari itu, ketika modem mendapatkan data berbentuk sinyal analog, modem harus merubahnya terlebih dahulu menjadi sinyal digital agar dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Ada banyak jenis modem yang bisa kita jumpai, semisal modem ADSL, modem USB, modem Mifi dan lain sebagainya.

8.      Bridge

Bridge merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas suatu jaringan sekaligus membuat sebuah segmen jaringan. Bridge akan memetakan alamat Ethernet dari setiap titik yang ada pada masing-masing segmen network. Kemudian Bridge akan menyeleksi dan hanya memperbolehkan perpindahan data tertentu saja.
Cara kerja bridge yaitu mengenali alamat MAC yang mentransmisi sebuah data ke jaringan, kemudian bridge akan membuat tabel internal secara otomatis, dimana tabel ini dapat menentukan segmen mana yang akan dirouting maupun yang akan difilter.

9.      Hub

Hub merupakan salah satu perangkat jaringan yang bertugas mengubah sinyal transmisi jaringan, dimana hal tersebut dimaksudkan agar kedua komputer atau lebih dapat saling terhubung.
Hub tidak dapat mengatur alur jalannya suatu data, sehingga setiap paket data yang melewati hub akan dibroadcast ke semua port sampai paket data yang dimaksud sampai ke tujuan. Hal inilah membuat paket data yang dikirim mengalami collision atau tabrakan data. Untuk saat ini, penggunaan Hub sangat jarang karena kebanyakan orang lebih memilih Switch karena fiturnya yang lebih kompleks ketimbang Hub.

10.  Switch

Switch merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan hub, tetapi perangkat ini ‘lebih pintar’ dari hub karena dapat mengatasi masalah collision data. Tidak hanya itu, switch juga memiliki beberapa kelebihan seperti kecepatan transfer data maupun luas jaringan yang jauh lebih bagus dari hub.
Selain itu, switch tidak hanya digunakan untuk membagi sinyal tetapi juga memfilter paket data kemudian meneruskannya ke jaringan yang dituju. Switch paling sering digunakan pada ruangan lab komputer atau ruangan kantor dimana masing-masing komputer client terhubung dengannya terlebih dahulu (melalui kabel LAN) sebelum terhubung dengan router.

11.  Kabel Jaringan

Kabel jaringan merupakan media transmisi berbentuk kabel yang digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih untuk saling bertukar data satu sama lain. Meskipun kini terdapat banyak media transmisi nirkabel (wireless), penggunaan kabel jaringan (wired) masih tetap populer dan masih banyak peminatnya.
Ada beberapa jenis kabel yang biasa digunakan, seperti kabel UTP, STP, Coaxial maupun fiber optik. Biasanya, jenis kabel yang digunakan tergantung pada jenis jaringan dan perangkat yang digunakan. Misalnya untuk menghubungkan komputer dengan switch, hub atau router, maka jenis kabel yang paling sering digunakan adalah kabel UTP.

12.  Repeater

Repeater adalah perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas jangkauan sinyal wifi dari server agar perangkat lain bisa terhubung. Cara kerja dari repeater itu sendiri adalah dengan menerima sinyal dari server, kemudian memancarkannya kembali dengan jangkauan yang lebih luas dan kuat, dengan kata lain sinyal yang lemah dapat dipancarkan kembali menjadi lebih kuat dan luas.
Perangkat repeater ini sangat cocok digunakan pada ruangan yang membutuhkan penyebaran jaringan wifi yang merata seperti perkantoran, apartemen, hotel, kos-kosan dan lain sebagainya.

13.  Access Point­

Access point ini terdiri dari antenna dan transceiver yang digunakan untuk transmisi dan menerima sinyal dari client atau sebaliknya. Dengan adanya AP ini, kita dapat terhubung dengan jaringan LAN secara nirkabel.
Dengan kata lain, access point ini berfungsi menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda, yaitu antara jaringan wireless dan jaringan LAN. Tidak hanya itu, dengan access point ini kita juga dapat membuat hotspot yang memungkinkan pengguna lain terhubung dan bertukar data melalui jaringan hotpsot yang telah kita buat.

14.   CCTV

CCTV (Closed Circuit Television) merupakan perangkat kamera video digital yang digunakan untuk merekam (recording) dan mengirimkan sinyal video dari suatu ruangan (tempat dimana CCTV dipasang) ke layar monitor.
Hasil rekaman CCTV umumnya akan disimpan di harddisk atau NVR yang kemudian bisa diakses melalui komputer atau bahkan melalui smartphone. CCTV ini merupakan perangkat jaringan yang cukup penting, terutama untuk memantau dan mengawasi suatu ruangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kemalingan dan lain-lain..

15.  Network Video Recorder

Network Video Recorder atau NVR merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menyimpan rekaman yang telah dilakukan oleh kamera CCTV. Umumnya distribusi data video atau gambar dari CCTV ke NVR dilakukan melalui jaringan LAN.
Setiap perangkat NVR memiliki fitur web interface yang memungkinkan administrator jaringan untuk melakukan pengaturan seperti menambahkan pengguna baru, mengetahui sisa kapasitas harddisk, melakukan connect / disconnect pada salah satu atau beberapa CCTV yang terhubung dan lain sebagainya.
Dengan adanya beberapa perangkat jaringan yang telah disebutkan diatas, kedua komputer atau lebih bisa saling terhubung dan saling bertukar data. Simak juga mengenai macam-macam topologi jaringan, agar anda tahu beberapa struktur atau konsep sebelum anda membangun sebuah jaringan.https://www.nesabamedia.com/perangkat-jaringan-komputer/
E.   Firewall
1.    Pengertian firewall
Firewalladalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah generik yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan korporat di dalamnya, maka perlindungan terhadap aset digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun pencuri data lainnya, menjadi esensial."
Jadi firewall adalah suatu mekanisme untuk melindungi keamanan jaringan komputer dengan menyaring paket data yang keluar dan masuk di jaringan. Paket data yang “baik” diperbolehkan untuk melewati jaringan dan paket dapa yang dianggap “jahat” tidak diperbolehkan melewati jaringan. Firewall dapat berupa perangkat lunak atau perangkat keras yang ditanam perangkat lunak yang dapat menfilter paket data. Firewall dapat juga berupa suatu sikap yang ditanam dan diajarkan kepada staf IT suatu perusahaan untuk tidak membocorkan data perusahaan kepada perusahaan. Ini untuk mencegah salah satu jenis hacking yaitu social enggeneering.
2.    Fungsi Firewall
a.    Mengontrol dan mengawasi paket data
b.    Melakukan autentifikasi terhadap akses.
c.    Applikasi proxy Firewall
d.    Mencatat setiap transaksi

3.    Karakteristik Firewall
a.    Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar
harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.
b.    Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal
yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
c.    Firewall itu sendiri haruslah kebal
atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan Operating system yang relatif aman.https://bangvandawablog.blogspot.com/2013/03/pengertian-firewall-dan-fungsi-firewall.html
F.    Apa itu Routing & Switching
1.    Routing
adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.
a.    Jenis Konfigurasi Routing
1.      Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
2.      Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3.      Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.https://blognyaunyegg.wordpress.com/2013/03/05/pengertian-routing-fungsi-jenisnya/
2.    Switching
Switching adalah sistem elektronik yang dapat dipakai untuk menghubungkan jalur komunikasi. https://54tr10.blogspot.com/2011/08/pengertian-switch-dan-switching.html
G.   Routing Statis
1.    Pengertian Routing static
Static routing/routing statis merupakan suatu mekanisme routing (proses menentukan rute) yang tergantung dengan routing table (tabel routing) dengan konfigurasi secara manual.
Router yang menggunakan metode static routing haruslah di konfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan dan di maintenance (dirawat / dipelihara) secara terpisah karena router tersebut tidak akan melakukan pertukaran informasi routing table secara otomatis dan dinamis dengan perangkat router yang lainnya.
Static routing akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu rute untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada suatu jaringan harus di konfigurasi agar mengarah kepada default route atau default gateway, tujuannya yaitu agar cocok dengan IP address dari interface (antarmuka) local router (router lokal).
Router tersebut akan memeriksa routing table dan menentukan route yang paling tepat untuk digunakan dalam meneruskan paket yang akan dikirim. Static routing terdiri dari beberapa perintah-perintah konfigurasi tersendiri untuk setiap rute kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket melalui subnet-subnet yang hanya tersedia pada routing table.
Sebuah perangkat router selalu mengetahui rute yang bersentuhan langsung dengannya keluar dari interface router yang memiliki status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan aturan static route, sebuah router dapat di beritahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
Pada routing static, Routing tabelnya diatur secara manual dan disimpan dalam router sehingga seorang administrator jaringan harus memperbarui/mengupdate tabel routing ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh sebab itu, routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang masih berskala kecil.
Penggunaan  routing  statis  dalam  sebuah  jaringan yang relatif kecil  tentu  bukan merupakan suatu masalah,  hanya saja a          da beberapa entri yang perlu di-isikan pada forwarding table di setiap perangkat router. Namun kalian tentu bisa membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak terkira dalam jaringan yang besar.
2.    Cara kerja Routing Statis ada 3 bagian, diantaranya yaitu :
·         Konfigurasi perangkat router dilakukan oleh administrator jaringan
·         Routing dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
·         Administrator jaringan menggunakan perintah IP Route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis. Routing statis ini berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan
3.    Keuntungan Menggunakan Routing Static :
·         Meringankan kinerja dari processor router
·         Tidak ada bandwidth yang digunakan dalam pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat proses pengiriman paket
·         Routing statis diyakini lebih aman dibandingkan routing dinamis
·         Routing statis lebih kebal dari segala usaha hacker dalam men spoof suatu jaringan dengan tujuan membajak traffic
4.    Kerugian Menggunakan Routing Static :
·         Seorang administrator jaringan wajib mengetahui semua informasi dari masing-masing perangkat router yang digunakan
·         Routing statis hanya dapat digunakan untuk jaringan yang berskala kecil
·         Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis. Terlebih lagi jika banyak router yang terhubung dan harus di konfigurasi secara manual
·         Lebih rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data routing statis karena dilakukan secara manual.https://www.webmobile.id/pengertian-routing-static/
H.   Jenis-jenis Routing Protocol
1.    RIP(RoutingInformation Protocol)
RIP(RoutingInformation Protocol) adalah jenis protokolkuatdigunakan dalam jaringan arealokal danjaringan area luas.RIP(RoutingInformation Protocol) tipe dikategorikanprotokol gatewayinteriordalampenggunaan algoritmadistance vector. Routingprotokolinformasididefinisikanpada tahun 1988.Ia juga memilikiversi 2 dansaat inikedua versisedang digunakan.Secara teknis itusudah usangoleh teknikyang lebih canggihseperti (OSPF) dan protokolOSIIS-IS.
2.    InteriorGatewayrouting protokol(IGRP)
InteriorGatewayrouting protokol(IGRP)Ini adalahDistance veIGRP(Interior GatewayProtocol)oleh Cisco.Routerdigunakanuntuk pertukaran datarutedalam suatu sistemindependen.InteriorGatewayrouting protocoldibuat dalambagianuntuk mengalahkanbatas-batasRIP(RoutingInformation Protocol) dalam jaringan besar.Ia memeliharabeberapa metrikuntuk setiap ruteserta keandalan, MTU, beban penundaan,dan bandwidth.HopmaksimumEIGRPadalah 255dan updateroutingtransmisi90 detik.Inidiukur dalamprotokol routingclassful, tetapi kurangpopuler karenaborosruang alamatIP.
3.    Open Shortest Path First(OSPF)
Open Shortest Path First(OSPF)adalah sebuah protokolrouting yangaktif yang digunakan dalamprotokol internet.Terutamaitu adalahlink staterouting protokoldan termasukke dalamkelompokprotokol gatewayinterior.BukaShortest Path First(OSPF) yang beroperasi di dalamsistem otonomiyang berbeda.Versi2 dariJalurterpendekPertamaTerbuka(OSPF) didefinisikanpada tahun 1998untuk IPv4maka versiOSPF3dalam RFC5340pada tahun 2008.PertamaBukaJalurterpendek(OSPF) paling banyak digunakandalam jaringanperusahaanbisnis besar.
4.    Exterior Gateway Protocol (EGP) 
Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak dan jalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.
5.     Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP) 
Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik. Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.
6.     Border Gateway Protocol (BGP) 
Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat ke industri praktek.
7.     Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
 Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut routing. Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa perlu menghubungi wilayah intra routing protokol.https://infoneroy.blogspot.com/2012/03/jenis-routing-protokol-rip-igrp-ospf.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar